Translate

Rabu, 21 Maret 2012

My beloved Friend forever..

Saat usiaku masih 23 atau 24...ah.. persahabatan atau mungkin juga cinta yang bermula  dan berita bahwa aku tak akan lulus dari ujian yang diberikannya... Berawal dari kabar buruk yang kenudian membuatku sering bertemu dengannya. Hampir dua kali dalam seminggu ia dan aku bercengkrama di pagi hari saat tempat itu masih sepi, belum ada kawan-kawan yang datang. Lalu suatu ketika, saat pagi dijatuhi hujan terpaksa aku harus ke ruangannya untuk berteduh dan di sana kami berbincang.. Semua terasa menyenangkan saat itu.. kami berbagi, berdiskusi, dan bercanda... hanya itulah yang kami lakukan tidak lebih.. Selama bertahun-tahun persahabatan kami makin erat hingga akhirnya  waktu juga yang membuat jarak dan tempat kami terpisah... namun kenangan akan dirinya selalu mendapat tempat dalam hidupku.. ah.. kawan Suatu saat kita akan bertemu dan berbagi hal-hal lucu dan menyebalkan lagi.. Seperti yang pernah kuutarakan pada mu, jika tempat itu memang ada, maka kau dan aku akan bersama di sana.... (dan kau pun tersenyum saat itu..)

* Memory of C

masa depan adalah kini

akhirnya memang di dalam diri sendirilah bisa kutemui ketenangan dan kenyamanan...
ah.. masa muda laksana sebuah diary yang ditulis dengan tergesa-gesa...
tak dapat dihapus
tetap membekas dan mewarnai kehidupan kini...
Jika saja di masa muda ku mereka mengajarkan bahwa hidup ini seperti yang kuhadapi kini...
Tetapi tidakkah semua orang tua menyembunyikan faktisitas kehidupan pada anak-anaknya?
Sehingga begitu anak-anak itu tumbuh dewasa, mereka menganggap bahwa masa depan adalah misteri yang harus dihadapi sendiri-sendiri...

Senin, 19 Maret 2012

Dia hanya inginkan dirinya...

tidak bisakah kau membiarkan seseorang menjadi dirinya sendiri?? Sudah cukup banyak waktu dan pikiran di mana ia berusaha menjadi apa yang kau inginkan.. tidakkah kau mengerti bahwa kebahagiaan seseorang justru ada jika ia dibiarkan menjadi dirinya sendiri....

Selasa, 13 Maret 2012

Launching Dostoevsky Menggugat Manusia Modern











acara launching buku Dostoevsky: Menggugat Manusia Modern di Pusat Kebudayaan Rusia jl Diponegoro 12, Menteng, Senin 2 Juni 2008, jam 9:00. Acara gila... siapa pula yang mau datang hari Senin jam 9 Pagi? Namun entahlah, apakah ini keberuntungan pemula atau karena kebetulan atau karena penyelengaraan ilahi, yang pasti launching buku ini dihadiri oleh orang-orang juga. Beberapa dari mereka adalah pemuda angkatan tahun 60-an, beberapa angkatan 80-an, beberapa lagi dari generasi 90-an.

Launching dibuka oleh bpk Vaulin, Direktur Pusat Kebudayaan Rusia. Pembahas buku sendiri adalah DR. Singkop Boas B. Manalu dan DR. Karlina supelli. Moderator. Bpk Fahrurozi (Asisten Direktur Pusat Kebudayaan Rusia). Ada hal lucu ketika salah seorang yang hadir mencoba "melecehkan" aku saat itu. Ia bertanya apakah orang Rusia itu sama kakunya dengan penulis? Yang menjawab tegas justru adalah seorang bapak dari angkatan tahun 60-an. Ia berkata bahwa Dostoevsky itu bacaan anak-anak SD di Rusia, tetapi telaah mengenai Dostoevsky sendiri adalah milik para Profesor. Kita patut bangga bahwa anak muda ini sudah bisa melakukan apa yang menjadi telaah para profesor di Rusia, katanya.. hahaha

Yang lebih mengharukan adalah pernyataan DR. Boas, yang baru saja meluncurkan bukunya tentang Dostoevsky, Nietzsche dan Marx. Ia sama sekali tidak membicarakan tentang bukunya, walau bagiku itu sah-sah saja. Bahkan ia berkata bahwa ia tidak dapat menulis buku seperti Dostoevsky: Menggugat Manusia Modern. Gaya penulisan dan telaah yang sangat komprehensif ku dianggap lebih hebat darinya. Ah... pak Boas, kau begitu merendah... bukankah sebenarnya kau adalah satu-satunya representatif dari seorang Dostoevskian di Indonesia, kau satu-satunya ahli Dostoevsky... Kini beliau sudah tiada, namun kenangan akan persahabatan singkat yang terjalin setelah launching tetap membekas di hatiku.

DR. Karlina juga membahas bagaimana pemikiran Dostoevsky itu tetap relevan di zaman ini. Gugatannya terhadap manusia modern, pemikirannya atas problem ketuhanan, politik dan lain-lain masih tetap bisa memberi inspirasi bagi kita. Namun sayang beliau tidak bisa tinggal terlalu lama karena ada kewajiban lain yang harus diselesaikannya..

Ah.. buku kecil ini begitu berkesan bagiku, tidak hanya karena buku pertama melainkan juga karena acara launching yang mengambil hari dan waktu di hari senin pagi jam 9:00.

Kesendirian

Kesendirian ...... dengan rokok di tangan ku arungi malam... tak ada yang dikerjakan lagi. Hanya bercanda dengan liuk tari asap bakaran tembakau....